Codingin

Membahas segala macam yang berkaitan dengan software atau perangkat lunak

simak metodologi terbaik pengembangan sistem informasi

metodologi terbaru pengembangan sistem informasi | metodologi pengembangan sistem informasi terbaik

Hai teman-teman, kembali lagi bersama saya akbar alzaini. pada artikel kali ini saya akan membahas tentang metodelogi pengembangan sistem informasi terbaik yang paling sering di pakai oleh para developer software yang ada di dunia.

sebelum itu kita bahas dulu nih kenapa kita perlu mengikuti aturan metode pengembangan sistem. berikut 4 alasan utama diperlukanya metodelogi dalam pengembangan sistem
  1. Menjamin adanya konsistensi proses.
  2. Dapat diterapkan dalam berbagai jenis proyek.
  3. Mengurangi resiko kesalahan dan pengambilan jalan pintas.
  4. Menuntut adanya dokumentasi yang konsisten yang bermanfaat bagi personal baru dalam timproyek.
sudah taukan pentingnya memiliki metode pengembangan sistem dalam pembuatan aplikasi?
yuk kita simak apa saja metode pengembangan sistem terbaik yang banyak diterapkan.

1. SDLC  ( software development life cycle)


Metode ini adalah metode pengembangan sistem informasi yang pertama kali digunakan makanya disebut dengan metode tradisional. Metode ini Adalah prototype tahap-tahapan pekerjaan yang dilakukan oleh analis sistem dan programer dalam membangun sistem informasi.
apa aja tahapanya ?
  1. Melakukan survey dan menilai kelayakan proyek pengembangan sistem informasi.
  2. Mempelajari dan menganalisis sistem informasi yang sedang berjalan.
  3. Menentukan permintaan pemakai sistem informasi.
  4. Memilih solusi atau pemecahan masalah yang paling baik.
  5. Menentukan perangkat keras dan perangkat lunak computer.
  6. Merancang sistem informasi baru.
  7. Mengkomunikasikan dan mengimplementasikan sistem informasi baru.
  8. Memelihara dan melakukan perbaikan/peningkatan sistem informasi baru.
apa kelebihanya? kelebihan SDLC adalah
  • Mudah diaplikasikan.
  • Memberikan template tentang metode analisis, desain, pengkodean, pengujian, dan pemeliharaan.
ada kelebihan ada juga kekurangan, berikut kekurangan SDLC  :
  • Jarang sekali proyek riil mengikuti aliran sekuensial yang dianjurkan model karena model ini bisa melakukan itersi tidak langsung.
  • Pelanggan sulit untuk menyatakan kebutuhan secara eksplisit sehingga sulit untuk megakomodasi ketidakpastian pada saat awal proyek.
  • Pelanggan harus bersikap sabar karena harus menunggu sampai akhir proyek dilalui. Sebuah kesalahan jika tidak diketahui dari awal akan menjadi masalah besar karena harus mengulang dari awal.
  • Pengembang sering malakukan penundaan yang tidak perlu karena anggota tim proyek harus menunggu tim lain untuk melengkapi tugas karena memiliki ketergantungan hal ini menyebabkan penggunaan waktu tidak efesien.
2. WaterFall 

metode yang ke-2 adalah waterfall, metode ini adalah metode yang paling banyak digunakan oleh pengembang sistem. Sering juga disebut model Sequential Linier. Metode pengembangan sistem yang paling tua dan paling sederhana. Cocok untuk pengembangan perangkat lunak dengan spesifikasi yang tidak berubah-ubah. Model ini menyediakan pendekatan SDLC secara sequential atau terurut dimulai dari analisa, desain, pengkodean, pengujian dan tahap pendukung
apa aja tahapanya? tahapan metode waterfall adalah :
  1. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak
    Pada tahap ini tim pengembang akan melakukan serangkaian survey dan penelitian serta analisis apa saja yang dibutuhkan oleh perushaan untuk di implementasikan didalam sistem nantinya
  2. Desain
    pada tahapan ini , tim akan membuat desain database, desain proses bisnis, desain proses aplikasinya, dan desain antarmuka yang akan di implemntasikan di sistem
  3. Pembuatan Kode Program
    pada tahap ini adalah pembuatan sistem real, atau pembuatan program, atau bahasa kerennya coding.
  4. Pengujian
    pada tahapan ini sistem yang telah dibuat akan di uji dengan berbagai pengujian, contoh pengujian paling sering di gunakan adalah black box dan white box
  5. Pendukung atau Pemeliharaan
    tahapan terakhir adalah menjaga agar sistem berjalan dengan baik, membuatkan petunjuk penggunaan sistem, dan pemeliharaan sistem
Kelebihan waterfall antara lain

  • Kualitas dari sistem yang dihasilkan akan baik. Ini dikarenakan oleh pelaksanaannya secara bertahap. Sehingga tidak terfokus pada tahapan tertentu.
  • Dokumen pengembangan sistem sangat terorganisir, karena setiap fase harus terselesaikan dengan lengkap sebelum melangkah ke fase berikutnya. Jadi setiap fase atau tahapan akan mempunyai dokumen tertentu.
Kekurangan waterfall antara lain

  • Diperlukan majemen yang baik, karena proses pengembangan tidak dapat dilakukan secara berulang sebelum terjadinya suatu produk.
  • Kesalahan kecil akan menjadi masalah besar jika tidak diketahui sejak awal pengembangan.
  • Pelanggan sulit menyatakan kebutuhan secara eksplisit sehingga tidak dapat mengakomodasi ketidakpastian pada saat awal pengembangan.
3. Model Prototyping
 
Prototyping adalah proses iterative dalam pengembangan sistem dimana requirement diubah ke dalam sistem yang bekerja (working system) yang secara terus menerus diperbaiki melalui kerjasama antara user dan analis. Prototype juga bisa dibangun melalui beberapa tool pengembangan untuk menyederhanakan proses.
Tahapan-tahapan metode Prototyping adalah
  1. Pengumpulan Kebutuhan
  2. Membangun Prototyping
  3. Menggunakan Sistem
  4. Mengkodekan Sistem
  5. Menguji Sistem
  6. Evaluasi Sistem
  7. Evaluasi Protoptyping
nah pada metode ini, setelah evaluasi protoptyping akan kembali ke tahapan pertama yaitu pengumpulan kebutuhan kembali, sehingga sistem akan terus berkembang dan sesuai dengan kebutuhan sistem sekarang.

Kelebihan Protoptyping
  • Prototype melibatkan user dalam analisa dan desain.
  • Punya kemampuan menangkap requirement secara konkret.
  • Digunakan untuk memperluas SDLC.
Kekurangan Protoptyping
  • Proses analisis dan perancangan terlalu singkat.
  • Mengesampingkan alternatif pemecahan masalah.
  • Bisanya kurang fleksible dalam mengahdapi perubahan.
  • Protitype yang dihasilkan tidak selamanya mudah dirubah dan cepat selesai.

4. Model RAD (Rapid Application Development)
RAD adalah penggabungan beberapa metode atau teknik terstruktur. RAD menggunakan metode prototyping dan teknik terstruktur lainnya untuk menentukan kebutuhan user dan perancangan sistem informasiselain itu RAD menekankan siklus perkembangan dalam waktu yang singkat (60 sampai 90 hari) dengan pendekatan konstruksi berbasis komponen.

Tahapan-tahapan Metode RAD
  • Bussiness Modelling
  • Testing and Turnover
  • Aplication Generation
  • Process Modelling
  • Data Modelling
Kelebihan Metode RAD
  • RAD mengikuti tahapan pengembangan sistem sepeti umumnya, tetapi mempunyai kemampuan untuk menggunakan kembali komponen yang ada (reusable object).
  • Setiap fungsi dapat dimodulkan dalam waktu tertentu dan dapat dibicarakan oleh tim RAD yang terpisah dan kemudian diintegrasikan sehingga waktunya lebih efesien.
Kekurangan Metode RAD
  • Tidak cocok untuk proyek skala besar
  • Proyek bisa gagal karena waktu yang disepakati tidak dipenuhi.
  • Sistem yang tidak bisa dimodularisasi tidak cocok untuk model ini.
  • Resiko teknis yang tinggi juga kurang cocok untuk model ini
5. Model Spiral

Model spiral pada awalnya diusulkan oleh Boehm, adalah model proses perangkat lunak evolusioner yang merangkai sifat iteratif dari prototype dengan cara kontrol dan aspek sistematis model sequensial linier. Model iteratif ditandai dengan tingkah laku yang memungkinkan pengembang mengembangkan versi perangkat lunak yang lebih lengkap secara bertahap.

Tahapan-tahapan Metode Spiral
  1. Komunikasi Pelanggan
  2. Perencanaan
  3. Analisis Resiko
  4. Perekayasaan
  5. Konstruksi dan Peluncuran
  6. Evaluasi Pelanggan
dalam metode ini, sistem akan terus berkembang mengikuti kebutuhan pemilik sistem sampai akhirnya sistem benar benar jadi. tahapan pada metode ini akan terus di ulang sampai sistem jadi.

Kelebihan Metode Spiral
  • Dapat disesuaikan agar perangkat lunak bisa dipakai selama hidup perangkat lunak komputer.
  • Lebih cocok untuk pengembangan sistem dan perangkat lunak skala besar
  • Pengembang dan pemakai dapat lebih mudah memahami dan bereaksi terhadap resiko setiap tingkat evolusi karena perangkat lunak terus bekerja selama proses
  • Menggunakan prototipe sebagai mekanisme pengurangan resiko dan pada setiap keadaan di dalam evolusi produk.
  • Tetap mengikuti langkah-langkah dalam siklus kehidupan klasik dan memasukkannya ke dalam kerangka kerja iterative.
  • Membutuhkan pertimbangan langsung terhadp resiko teknis sehingga mengurangi resiko sebelum menjadi permaslahan yang serius.
Kekurangan Metode Spiral
  • Sulit untuk menyakinkan pelanggan bahwa pendekatan evolusioner ini bisa dikontrol.
  • Memerlukan penaksiran resiko yang masuk akal dan akan menjadi masalah yang serius jika resiko mayor tidak ditemukan dan diatur.
  • Butuh waktu lama untuk menerapkan paradigma ini menuju kepastian yang absolute

yah teman teman, itulah tadi beberapa metode pengembangan sistem yang terbaik dan paling umum di gunakan versi codingin. terimkasih

metodologi pengembangan sistem informasi | metode pengembangan sistem informasi adalah | metode pengembangan sistem informasi spiral | metode pengembangan sistem informasi waterfall | metode pengembangan sistem informasi prototype | SDLC 

2 komentar:

  1. terima kasih atas ilmunya kak semoga bermanfaat untuk semua orang
    perkenalkan saya Dewi Putri ISB Atmaluhur

    BalasHapus
  2. Kak Akbar alzaini,.saya mau tanya menurut Kakak manakah metode yang baik untuk melakukan pengembangan sistem,.terimakasih Kak atas jawabanya,.perkenalkan saya Riswanto Mahasiswa dari ISB Atma Luhur

    BalasHapus

Diktat kuliah RPL

Blog ini dibuat untuk memberikan informasi dan materi kuliah rekayasa perangkat lunak, dukung terus blog ini untuk selalu berbagi